Menjadi Seorang Penyiar Radio

"Halaman sudah terbuka.. Tapi mau nulis apa ya?", dalam hati aku berkata.

Sejenak ku berpikir, kemudian jari-jari ku menari di atas keyboard komputer menghasilkan tulisan ini diiringi lagu-lagu yang diputar di list pagi ini. Hampir setiap pagi aku berhadapan dengan komputer, duduk di depan radio mixer, microphone, dengan headphone terpasang di kepala. Yepp! Aku adalah seorang radio announcer. Hampir dua tahun ini aku menggeluti pekerjaan ini, sebagai part timer lebih tepatnya.

Pekerjaan utama ku adalah mahasiswa tapi karena rasa penasaran ku terhadap pekerjaan ini, dan ini dirasa tidak akan terlalu menyita waktu dan energi, dulu aku mencoba mengirim lamaran ke beberapa stasiun radio di kota Tegal. Nasib baik, Radio Sananta Fm Tegal merekrut ku sebagai karyawannya.

Ini adalah impian sedari aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar. "Akan terasa keren jika aku bisa menjadi seorang penyiar radio suatu hari nanti.", gumam ku ketika itu. Sedari dulu pun aku memang tipikal "pecandu" radio. Thank God!, sekali lagi, Tuhan memberi ku kesempatan mewujudkan impian ku.

Menjadi penyiar radio adalah pekerjaan yang menyenangkan. Kita bekerja, kita menghibur, kita juga terhibur. Setiap pagi aku berangkat setelah subuh. Di 05.30 aku mengudara selama dua jam setiap hari. Lagu-lagu domestik dan mancanegara khas anak muda terbaru aku perdengarkan kepada para pendengar

105 Sananta Fm musik indah tembang indah.. Tegal.. 

Tagline  ini pasti familiar di telinga para karib muda dan karib sananta.


Menjadi seorang penyiar adalah hal yang simple. Secara penampilan, kamu tidak perlu bersolek dari ujung kaki sampai ujung kepala, karena pendengar tak butuh itu. Yang mereka mau adalah suara yang enak untuk didengar. Jujur... tak jarang aku pun tak mandi pagi saat bekerja. Ahhh.. rasanya ini seperti membuka aib sendiri.. ^^


Seperti saat kita hendak berolahraga, pemanasan harus dilakukan sebelum, aku mengudara. Pemanasan suara lebih tepatnya. Biasanya aku melakukan senam muka untuk melenturkan otot-otot wajah kemudian bersuara, "Aaaaaaaaaaaaaaaa..." untuk beberapa saat sampai tenggorokan dirasa enak dan bisa menghasilkan suara yang baik karena biasanya suara yang dihasilkan saat bangun tidur itu terdengar kurang enak.


Sekali lagi, aset utama seorang penyiar adalah suara. Jadi akan sangat mengganggu saat flu menyerang. Hidung mampet, pilek, batuk, tak jarang menghasilkan suara yang bindeng. Terdengar sengau di hidung. Pendengar yang peka akan menyadari jikalau terjadi perubahan pada suara ku. Ada yang complain., ada yang kemudian merasa kasihan, ada juga yang malah lebih menyukai suara bindeng ku.

"Firda... lagi pilek ya? Semoga cepat sembuh.. Tapi suara kamu lebih seksi kalau begini.."

Sepertinya dia kurang memahami kalau sebenarnya itu terasa sedikit menyiksa.

Banyak teman yang kamu dapat saat menjadi penyiar. Mereka biasanya mencoba berinteraksi dengan ku melalui social media. Dari yang like dan comment setiap aku mengupdate status, mengirimkan privat message, kemudian merayu, minta PIN blackberry messanger, minta nomor handphone, bertanya hal-hal yang bersifat privat, sampai datang ke studio di jam siaran ku. Kalau sudah begitu, a little bit creepy actually.. Tapi memang ada.

Stasiun radio tempat ku bekerja menyajikan program yang tidak hanya untuk satu sasaran rentang usia. Hanya untuk anak muda misalnya. Radio tempat ku bekerja menyajikan program yang multi segment. Ada program lagu-lagu pop anak muda, campursari, nostalgia, sampai dangdut. Terkadang aku pun mengudara di program-program lain di luar jam siaran ku. Pendengarnya kebanyakan seusia ibu bapak ku bahkan kakek nenek ku. Dari apa yang mereka dengar atas suaraku yang sedikit nge-bass, yang mereka bayangkan aku adalah seorang dewasa yang entah bagaimana imajinasi mereka. Aku tak tahu bagaimana mendiskripsikannya, yaa.. begitulah.. Tak jarang pula saat menghadiri suatu acara bersama mereka para pendengar yang sudah berumur aku mendengar suara-suara dengan nada heran dan kaget;

"Eeehh... ini mba Firda?! Suaranya kaya ibu-ibu, ternyata orangnya masih kecil banget yaaaaaa..."


Komentar