BOTOL SUSU MENGALAHKAN AYAH DAN IBUKU

"IH.. NGEDOT YAA? PADAHAL NANTI KALAU DISAPIH SUSAH LOH.."

* * * * *

Dalam dunia persilatan emak-emak, konon menyapih balita ngedot (mimi susu pakai botol) lebih sulit dibandingkan dengan nyapih balita nenen (mimi susu langsung dari ibunya).

FITNAH ATAU FAKTA?

Tetap di Rumpi.. No secret, muuahh!

Udah macam Feni Rose belum?

Lhaa emang beneran begitu?
Whaaaayyy?
Tell me why, Beti La Fea?!

Sempat grogi awalnya dengan pernyataan itu. Tapi saya juga sebenarnya tidak terlalu memikirkan itu. Real atau hoax, nyatanya saya butuh bantuan dot untuk keberlangsungan hidup anak saya, Keanu, yang harus tinggal bersama embah nya, berjauhan dengan saya sejak usia 3 bulan terutama saat weekdays.

Kala itu saya masih bekerja di luar kota. Dan kalau dibenak pemirsa muncul pertanyaan

"Ko ditinggal? Kenapa harus LDR dan ga dibawa aja?"

Jawabannya it's quite long and tough story. Intinya dengan melihat situasi dan kondisi saat itu, meninggalkan Keanu bersama embah nya lah yang dianggap keputusan terbaik bagi kami dalam menjaga titipan dari Allah SWT. #tsaaah

Tapiiii.. walaupun LDR, saya tetap memberikan ASI pada Keanu. Yups.. ASI Perah.

"Yaelaaah.. ribet amat harus perah-perah. Kalau saya mah ogah ribet!" kata ceu mumun.

Ada lagi ceu minah yang bilang, "pake susu xxx gold aja, atau susu yyy royal aja, susu zzz tuh.. kata dokternya si bambank cucu saya, itu susu paling mahal, paling bagus."

Tapi saya tidak bergeming dengan apa yang mereka katakan. Saya tetap berusaha memberikan ASI. Whatever and however it takes.

Saya sangat meyakini bahwa kualitas ASI tidak tertandingi oleh susu formula terbaik termahal keluaran negara manapun.

Zat dan kandungan yang terdapat dalam ASI dari seorang ibu yang mengandung dan menyusui bayi laki-laki yang berbeda dengan bayi perempuan, juga partikel-partikel aktif didalamnya yang berubah-ubah seiring dengan kebutuhan bayi yang semakin besar ia tumbuh kebutuhannya pun berubah. Dan ini yang membuat ilmuwan luar negeri yang diyakini lebih maju segalanya geleng-geleng.

Masih lebih bangga dengan ciptaan manusia dibandingkan ciptaan yang menciptakan manusianya itu sendiri? Masya allah..

Ditambah lagi.. Alhamdulillah saya punya orang tua yang 100% mensupport segala yang saya lakukan untuk Keanu, termasuk dengan mau mencucikan dan merebus botol penyimpanan ASIP Keanu. Bahkan lebih rajin dari saya.

Terima kasih banyak, ibu..

Jadilah Keanu ngedot. Tapi dalam hati saya bertekad untuk menyapih dot saat usia 2 tahun.

Dan menjelang 2 tahun, saya rajin-rajin melakukan sounding kepada Keanu. Bicara serius padanya dalam kondisi dia sedang tenang, kadang sadar, kadang setengah tidak sadar,

"Dek.. nanti kalau umurnya sudah 2 tahun, Keanu mimi susu nya pakai gelas yaa. Tidak pakai botol lagi." Berulang-ulang kali.

Saya juga memperkenalkan spout, mug dengan tutup runcing berlubang, gelas dengan sedotan dan cangkir. Kebanyakan memang ditolak, tapi sesekali tetap diberikan.

Sampai suatu waktu usianya sudah genap 2 tahun dan ada momen dimana dia tidak meminta susu sampai siang hari. Lalu saya lakukan TryOut 1 untuk menyapih dia dari ngedot.

Berhasil? Gagal. Tapi tidak total. Setidaknya sampai malam hari Keanu berhasil tidak ngedot. Gagalnya lebih karena orang di lingkungan yang terdekat yang tidak tega melihat Keanu menangis minta "Misyu kake totol."

Adegan ini dicampuri banyak manusia selain ibu dan ayahnya karena waktu itu saya sedang berada di rumah orang tua saya.

Saya yang jadi sasaran karena cara saya yang dinilai terlalu drastis menghilangkan dot nya. Katanya kurang tepat. Hmmm.. yasudah..

Selang beberapa lama, setelah kembali ke Yogyakarta istimewa, qadarullah.. karet dot milik keanu robek digigit tikus.

"What a huge moment!" Batin saya dalam hati.

Saya ceritakan semua keadaan dot nya pada si pemilik dengan barang bukti juga tentunya. Tersangka nya sudah tentu dia sangat paham. Makhluk yang dia kenal suka mencuri tempe milik ibu. Tikus nakal.

"Tuh dek, dotnya digigit tikus. Sobek. Kita buang ya dot nya.. nanti Keanu mimi susu nya pakai gelas. Gak apa-apa. Keanu sudah besar mimi susu nya pakai gelas. Hmm.. dasar tikus nakal!

PLUNGG... masuklah si karet dot ke tempat sampah.

Dari situ, kegalauan saya muncul tatkala ngantuk Keanu datang. Botol susu adalah komponen penting pengantar tidurnya dan kini ibu sudah bilang tidak ada.

Gelisah, galau, gundah, merengek, minta-minta botol, nangis, tapi tanpa ngamuk.

Keanu sakau ngedot.

Tapi di sini saya berusaha untuk konsisten dengan niat saya membuat ngedot itu lenyap dari kehidupan Keanu.

Galau gak sih ibu?? Galau bangetttt..
Sedih ga sih?? Sedih bangettt..
Pengin ngasih lagi itu botol rasanya.. tapi kalau dikasih berarti nanti gagal maning gagal maning, son..

Udah bagus ini momennya bisa nyapih tanpa harus bohong pada anak dengan segala macam trik. Kuatkan diri. Akhirnya sampai 3 hari berlalu dan raden mas Keanu alhamdulillah tak lagi bertanya-tanya tentang keberadaan botol susu nya.

"Ibu legaaaaaa.."

Dari ngedot, sebetulnya Keanu beralih ke susu kotak. Karena minum pakai gelas itu sedikit sekali, dan saya khawatir karena asupan makanan yang masuk pun tidak banyak. Saat minum dengan susu kotak, jauh lebih banyak. Dan nyatanya dia kecanduan pula susu kotak. Diberi susu gelas, dia menolak.

"Mau mimi syu totak aja.."

Setelah beberapa bulan berjalan dengan susu kotak, saya mencoba mengalihkan dia ke minum susu dengan gelas. Agar dia betul-betul tidak bermasalah dengan susu kotak saja. Apapun media minumnya, Keanu harus mau.

Susah lagi, galau lagi, gundah lagi, gelisah lagi, merengek lagi, nangis heboh lagi.

Tapi cukup 3 hari lagi, semuanya aman terkendali. Ada susu kotak, Keanu minum susus kotak. Ada susu gelas, Keanu minum susu gelas.

Kesimpulan saya.. Lagi-lagi kekuatan itu ada pada orang tuanya yang bisa menghandle segala keresahan, kegelisahan, dan ketidaknyamanan yang timbul saat apa yang diinginkan sang anak tidak dapat diperoleh.

Lagi-lagi tinggal bagaimana kita berdiplomasi dengan anak. Mau dia lempar-lempar barang, nangis sampai muka dan kepalanya merah padam, guling-guling di lantai, it all depends on how the parents handle the kid.

Untuk segala tantrum si anak, kalau saya berprinsip,

"Ini untuk kebaikan anak. Saya tidak sedang menyiksa dia apalagi membuat dia terjerumus dalam hal yang buruk. Masa saya seorang dewasa harus kalah dengan seorang anak? Apalagi anak balita yang saraf-saraf di otak nya saja belum saling bersambungan?"

Love,

Firdausah Amalia.


Komentar